Seputar Informasi Terkini

Kamis, 14 Januari 2016

Ditemukan, Harta Karun Emas dari Makam Kuno 2000 Tahun

jack

Ditemukan, Harta Karun Emas dari Makam Kuno 2000 Tahun

 Koin Emas Dinasti Han (Shanghaiist)

Ditemukan, Harta Karun Emas dari Makam Kuno 2000 Tahun
Harta karun tersebut berisi pelat dan koin emas yang diduga milik cucu Kaisan Wu dari Tiongkok.

 Para peneliti dan sejarawan di Tiongkok, telah menemukan Sebuah harta karun terbesar yang berusia 2.000 tahun. Temuan berupa pelat dan koin emas berhasil diangkat dari sebuah makam kuno.

Dilaporkan ada 378 koin dan plat emas yang berhasil digali pada Jumat (25/12). Dilansir laman Shanghaiist, Temuan barang berharga itu meliputi plat tipis emas dengan panjang sekitar 22 sentimeter dan lebar 10 sentimeter serta ratusan koin emas murni lainnya.


Harta karun berupa emas tersebut diduga berasal dari sebuah makam kuno dari masa Dinasti Han Barat (206 SM - 24 M) milik Liu Dia, cucu Kaisar Wu.

Liu mendapat gelar "Haihunhou" setelah digulingkan sebagai Kaisar yang berkuasa hanya 27 hari. Haihun adalah nama kuno kerajaan sangat kecil di utara Jiangxi.

Para arkeolog mengatakan temuan koin emas seberat 250 gram tersebut merupakan temuan terbesar di makam Dinasti Han.

Temuan koin-koin emas itu memperkuat catatan yang menunjukkan bahwa Tiongkok punya simpanan emas signifikan pada periode itu.


Yang Jun, pemimpin tim penggalian mengatakan, "Jika kita telat sehari saat penggalian harta karun tersebut, maka harta itu pasti sudah dicuri" ujarnya pada CCTVNews

Penggalian ini dilakukan sejak 2011 lalu, dengan penemuan artefak pertama yang meliputi potret Confucius, hampir 3.000 tablet kayu dan slip bambu, serta sejumlah besar barang-barang yang terbuat dari emas, perunggu dan giok.

Rencananya, barang-barang temuan itu akan dibawa ke laboratorium untuk diteliti. Sementara jasad sang empunya perhiasan, yakni Hauhunhou sampai sekarang belum tergali.

Diperkirakan penggalian itu akan selesai pada awal 2016. Nantinya, jasad Hauhunhou akan dipamerkan untuk obyek penelitian dan pembelajaran sejarah masa lampau.

Sumber: Shanghaiist.com

0 komentar:

Posting Komentar